Cara Konsumsi

Bubuk bekatul diseduh dengan air, diaduk sampai rata, siap diminum. Jika perlu bisa ditambah
sedikit madu atau gula.

 

Takaran
Untuk menurunkan kadar kolesterol, takaran bervariasi antara 12-84 g bekatul/hari.

Sebagai anti diabetes, dibutuhkan bekatul sebanyak sekitar 20 g/hari.

Mencegah batu ginjal kambuh, dibutuhkan sebanyak kira kira 10 g/hari sampai 5 tahun.
Pada pembengkakan prostat dipakai beta sitosterol (zat terkandung dalam bekatul) sebanyak
20 mg tiga kali sehari kira kira setara dengan 21,7 g bekatul x 3 = 65,7 g bekatul sehari dengan
perhitungan sebagai berikut:

Kadar minyak (dalam bekatul sekitar 16% (14%-18%). Kadar beta sitosterol rata rata 576 mg
dalam 100 g minyak bekatul. Jadi, 100 x 1.000 : 576 x 100 : 16 x 20 mg = 21.701 mg = 21,7 g x 3
= 65,7 g bekatul. Perhitungan ini tidak bisa dijadikan acuan karena mungkin didalam bekatul
ada zal lain yang juga berpengaruh pada pembengkakan prostat selain beta sitosterol.

Sekedar pengalaman pribadi yang juga tidak dapat dipakai sebagai acuan. Sebagai penderita
pembengkakan prostat saya konsumsi bekatul 15 g sehari setiap hari sejak Januari 2018 sampai
sekarang, hasilnya baik, bukan 65,7 g sehari.

 

Bekatul aman dikonsumsi.

Percobaan pada tikus dengan diberi makan bekatul sampai 10.000 mg atau 10 g/kg berat badan
tidak menunjukkan adanya keracunan. Artinya kalau manusia
dengan berat badan misalnya 60 kg, maka dapat mengkonsumsi bekatul sampai 600 g tanpa berbahaya, walau tidak bisa di konversi sepenuhnya dari percobaan pada tikus ke manusia

Untuk melihat uraian ilmiah lebih lanjut, dapat dilihat di halaman ini.